Savitri Mustika Dewi | Jurnalistik Online

Update informasi dan pembelajaran jurnalistik online

Trailer Film AADC 2 Resmi Dirilis


Terpaut jarak 14 tahun dengan sekuel film pertamanya, setelah sekian lama dinanti akhirnya Miles Films merilis trailer pertama film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2. Trailer yang dirilis via akun Youtube Miles Films tersebut dibuka dengan salah satu nomor dalam soundtrack film AADC pertama.

Film AADC sekuel kedua ini akan tayang serentak di tiga negara yaitu Indonesia. Malaysia dan Singapura pada tanggal 28 April 2016. Adegan diawali ketika sosok Rangga yang diperankan oleh Nicholas Saputra tengah duduk sambil memandang temaram lampu di malam hari. Lalu, adegan kedua menampilkan sosok Cinta yang diperankan Dian Sastrowardoyo berjalan di pesisir pantai dengan laut sebagai latarnya.

Ada pula satu adegan ketika Rangga dan Cinta saling bercengkerama dan melempar senyum.
Namun, tampak pula, konflik keduanya ketika Cinta pergi meninggalkan Rangga dengan tergesa-gesa.

Selama trailer tersebut, publik disuguhkan oleh puisi yang dinarasikan oleh sosok Rangga.
"Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini. Dipisah kata-kata, begitu pula rindu. Lihat tanda tanya itu. Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi," demikian cuplikan puisi romantis tersebut.


Berikut adalah cuplikan trailer film AADC 2


David De Gea Terpilih Menjadi Pemain Terbaik Bulan Maret


David De Gea terpilih menjadi Player of The Month Manchester United untuk bulan Maret 2016. Kiper nomor wahid klub Manchester United tersebut mendapatkan suara sebanyak 72 persen dalam polling di twitter resmi klub Manchester United.

Pengumuman anugerah penghargaan pemain terbaik tersebut diumumkan dalam laman twitter resmi Manchester United, Selasa (29/03).  De gea pun mengungkapkan rasa terimakasih kepada pendukungnya lewan akun twitter pribadinya. “Thank you all! Gracias a todos!,” ungkapnya dalam dua bahasa.

Kiper asal Spanyol tersebut mengungguli nominator lain yakni, Anthony Martial yang menduduki peringkat kedua dan Chris Smalling di posisi ketiga.

Ini adalah penghargaan pertama bagi De Gea musim ini untuk penghargaan Manchester United's Player of the Month. Sebelumnya, dia memperoleh anugerah Sir Matt Busby Player of the Year 2014 dan 2015.
Penghargaan tersebut pantas diterima De Gea. Dia memang tampil tangguh dan gawang United pun menjadi sulit dibobol dalam bulan-bulan terakhir. Termasuk penampilan hebatnya saat United menang dalam derby Manchester. 

Dikunjungi Putri Belgia, Bandung Jalin Kerjasama





Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima kunjungan Puteri Astrid dari Belgia serta memberikan pemaparan tentang kemajuan yang diraih Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut diposting oleh Ridwan Kamil di laman Facebook-nya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan "letter of intent" (LOI) antara Kota Bandung dengan Kota Namun di Belgia.

Pertemuan yang berlangsung di Balai Kota Bandung itu Ridwan Kamil memaparkan sejumlah program yang telah, sedang dan yang akan digulirkan di kota itu.

"Kami sudah melakukan reformasi birokrasi di Kota Bandung, hasilnya sudah bisa dirasakan sehingga kami mendapat penghargaan terbaik dalam tata kelola birokrasi," kata Ridwan Kamil.

Kunjungan Puteri Astrid beserta rombongan di Kantor Balai Kota Bandung itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Selain memaparkan kinerja yang telah diraihnya selama memimpin Kota Bandung, Emil juga menyebutkan Kota Bandung tengah berusaha menuju kota cerdas berbasis digital.

"Kami sedang menuju ke sana (Smart City), semuanya dikembangkan berbasis digital dan online," katanya.

Emil juga memaparkan kondisi dan potensi Bandung sebagai Kota Jasa. Ia mendorong ekonomi kreatif menjadi andalan.

"Kita enggak memiliki sumber daya alam, tapi memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup besar. Kami kembangkan ekonomi kreatif," katanya.


Selanjutnya, Puteri Astrid dan rombongan meninjau Bandung Command Center (BCC) di ruangan Wali Kota Bandung. Dari ruangan itu semua aktivitas pemerintahan, jalan serta data Kota Bandung bisa diperoleh sekaligus melakukan koordinasi sekaligus menetapkan kebijakan dan keputusan strategis.


Seusai melakukan kunjungan ke Balai Kota Bandung, rombongan tamu dari Belgia itu melakukan pertemuuan dengan Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate Kota Bandung.

Terhambat Dana, Kuliah Minim Fasilitas

Kerusakan salah satu toilet di Gedung U, UIN Bandung, sudah lama dibiarkan, dan belum adanya tindak lanjut dari pihak kampus untuk memperbaiki, Kamis(18/2). Padahal petugas kebersihan sudah memberitahukan kepada pihak kampus terkait fasilitas yang rusak.















BANDUNG – Perbaikan kerusakan fasilitas gedung perkuliahan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi masih terhambat oleh dana. Beberapa fasilitas gedung meliputi proyektor, whiteboard, kursi, hingga toilet sebagian mengalami kerusakan. Tak dipungkiri, hal ini pun menghambat proses perkuliahan seperti yang diungkapkan oleh salah satu dosen, Enjang Muhaemin.

“Harus ada perhatian khusus untuk perawatan agar proses pembelajaran lancar. Contohnya saja proyektor, saya sudah menyiapkan bahan ajar tetapi proyektornya mati. Jadinya kan terganggu,” ujarnya saat ditemui Jurnalpos, Kamis (18/02).

Menyoal permasalahan ini, Bagian Umum Rumah Tangga UIN Bandung, Ramdan Budiana menjelaskan tentang prosedur perbaikan fasilitas. Menurutnya, agar perbaikan bisa ditindaklanjuti pihak fakultas harus terlebih dahulu mengajukan apa saja yang perlu diperbaiki ke Rektorat.
Tetapi hal itu pun tidak bisa langsung ditindaklanjuti dikarenakan banyak fakultas mengadukan hal yang sama sedangkan dana yang tersedia terbatas.

“Tidak hanya satu yang ditangani, kami belum bisa memenuhi permintaan itu semuanya karena harus membagi-bagi dulu mana yang harus didahulukan,” ujarnya, Kamis (18/02).

Selain itu Ramdan menambahkan, pihak Rektorat juga harus menunggu pekerja yang sedang memperbaiki gedung lain, untuk bisa menindaklanjuti keluhan. “Jika anggaran turun semua, maunya diperbaiki langsung dan lengkap semua fasilitasnya,” ujar Ramdan.

Menanggapi hal tersebut, Bagian Umum Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Heru menyebutkan jika fakultas sudah mengajukan perbaikan ke Rektorat, hanya saja belum ditanggapi.

“Kita juga tidak bisa sembarangan menggunakan uang dari Rektorat. Dana yang ada harus disesuaikan dengan RAB (Rancangan Anggaran Belanja). Banyak hal yang mesti diperbaiki selain pemeliharaan fasilitas. Penggunaannya harus saling berbagi dengan urusan lain.” ujar Heru. (Savitri Mustika Dewi)

Dilematis antara Popularitas dan Pencitraan Ridwan Kamil


Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Sumber gambar: https://fajar.co.id
                                                                                     
Bulan  Juni 2013 menjadi bulan yang bersejarah bagi Kota Bandung. Tampuk pemerintahan Kota Bandung beralih dari Dada Rosada yang masa pemerintahannya habis kepada Ridwan Kamil yang telah terpilih secara demokratis. Saat itu Ridwan Kamil berpasangan dengan Oded M Danial dan berhasil menyingkirkan tujuh pasangan lain dengan perolehan suara sebesar 434.130 suara atau 45,24 persen.
Dari riset Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang dikutip dari tempo, faktor kemenangan pasangan Ridwan Kamil dan Oded M Danial adalah lewat sosialisasi dengan dukungan banyak relawan hingga popularitasnya bisa melesat. Dampak sosialisasi melalui twitter juga turut memberikan berpengaruh yang besar. Apalagi Bandung adalah kota dengan pengguna twitter nomor empat terbanyak di dunia.
Selain itu menurut JSI, sosialisasi pasangan usungan PKS dan Gerindra tersebut dinilai aktraktif lewat tayangan video. Model kampanye seperti itu tidak banyak dilakukan calon lain secara gencar. Jelas, media sosial turut memberikan pengaruh yang besar.
Pada masa awal jabatannya sebagai Wali Kota pun, Kang Emil―begitu ia biasa disapa―menginstruksikan kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk memiliki akun Twitter.
Pada mulanya, kebijakan ini dianggap aneh dan kontraproduktif. Di tengah banyaknya pekerjaan yang harus dituntaskan, ia malah mengeluarkan instruksi tentang akun Twitter ini. Bukan rahasia, sebagian orang memang menganggap jejaring sosial seperti Twitter ini hanya untuk main-main.
Lewat Twitter Kang Emil aktif menyosialisasikan gagasan, kegiatan, serta program-program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung. Sebut saja misalnya Fundays. Hari-hari menyenangkan (fundays) di Bandung ini merupakan bagian dari program peningkatan indeks kebahagiaan warga kota Bandung. Dimulai dari Senin Gratis Naik Damri (bagi pelajar berseragam, yang kemudian ditambah dengan hari Kamis), Selasa Tanpa Rokok, Rebo Nyunda, Kamis Inggris, hingga Jumat Sepeda. 
Hingga kini twitter Ridwan Kamil diikuti oleh 1,16 juta akun. Dan setiap twit yang dibuatnya paling tidak selalu di re-tweet oleh puluhan hingga ribuan followersnya. Sampai-sampai kumpulan kicauannya di twitter dibukukan dengan judul “Twitter Power Ridwan kamil”. Penulisnya adalah Maulana Yudiman, eks wartawan majalah SWA, dan Muhammad Sufyan, seorang dosen komunikasi yang juga eks jurnalis teknologi informasi. 
Dikutip dari detik.com, berdasarkan hasil pemantauan Indonesia Indicator (I2), Walikota Bandung Ridwan Kamil tercatat sebagai walikota di Jawa Barat yang paling populer.
Menurut Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang, dalam kurun waktu Maret 2014 hingga Maret 2015, Ridwan Kamil, mendapat pemberitaan terbesar dibandingkan walikota ataupun bupati se-Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 7.669 dari 343 media di seluruh Indonesia, baik nasional maupun lokal.
Seluruh popularitas yang diperoleh sebanding dengan kinerja juga gebrakan-gebrakan baru dalam pemerintahannya. Diantara programnya yakni pembangunan infrastuktur, reformasi dan pelayanan publik, peningkatan index of happiness, fundays, dan PKL. Salah satu upaya perbaikan infrastuktur yakni sejuta biopori, unit reaksi cepat dan bus sekolah. Sedangkan untuk Reformasi dan Pelayanan Publik di antaranya, tempat sampah plastik ramah lingkungan, bansos online, dan lainnya.
Dari semua prestasi dan popularitasnya itu, ada kritikan yang mengatakan bahwa Ridwan Kamil hanya sekedar melakukan pencitraan atas dirinya. Hal itu dilihat dari  seringnya ia mengupload foto dirinya saat melakukan kegiatan di media social.
Terlebih saat pelaksanaan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) pada bulan April 2015 lalu yang diselenggarakan dengan mewah, menghabiskan dana hingga 10 Miliar. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dinilai memanfaatkan Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai ajang pencitraan politik dirinya. Beberapa pengamat menilai KAA dapat menjadi batu loncatan Ridwan melangkah ke jenjang politik yang lebih tinggi.
Direktur Cyrus Network Hasan Nisbi berpendapat pria yang sukses membangun karier sebagai arsitek tersebut sengaja menjadikan KAA sebagai panggung politik. Menurut pendapatnya, Ridwan memanfaatkan ajang internasional itu untuk menaikkan tingkat popularitasnya di mata publik. Ridwan Kamil pun dinilai terlalu fokus menata pusat kota, membangun taman, sedangkan daerah lainnya dibiarkan. Program yang dijalankan sebagian besar dinilai terjebak dalam kegiatan yang hanya bersifat ceremonial tanpa strategi jangka panjang.
Berbicara tentang pencitraan, lalu apa sebenarnya arti dari pencitraan tersebut? Menurut KBBI, pencitraan berakar kata citra, berarti gambaran diri yg ingin diciptakan oleh seorang tokoh masyarakat.  Sedangkan Frank Jefkins (Soemirat & Adrianto, 2007:114) memberikan definisi atau pengertian citra sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya, Politik pencitraan adalah politik yang dibuat untuk menggambarkan seseorang, pejabat, partai, ormas, adalah baik atau buruk. Politik pencitraan positif digunakan untuk mengangkat elektibilitas diri dan golongannya sedangkan pencitraan negatif  untuk menjatuhkan musuh/lawannya.
Terlepas dari semua penilaian tentang pencitraan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil, tetapi nyatanya beliau sudah membuktikan dengan kerja nyata. Program-programnya bisa dirasakan langsung dampak perubahannya oleh warga. Nilai pencitraan muncul karena popularitas yang disebabkan oleh masifnya perkembangan teknologi di abad modern. Sehingga, apapun yang dilakukan, terlebih Ridwan Kamil sebagai wali kota bisa langsung diketahui oleh massa. Massa memberikan perspektif sendiri atas apa yang dilihatnya.
Pencitraan lebih menjurus kepada kesan yang ingin dibangun tanpa adanya aksi nyata. Jika Ridwan Kamil dinilai melakukan pencitraan, berarti dia telah berhasil memberikan city branding yang bagus untuk Kota Bandung karena telah beraksi nyata bagi perubahan Kota Bandung.[]



Sumber Referensi:
Buku ‘Twitter Power Ridwan Kamil’ karya Maulana dan Muhammad Sufyan.


Back To Top